“Kampus Bang!!”
“Tek..tretek..tretek…”, kaca Bus berderik, “…yang kampus, yang kampus…persiapan turun, kaki kiri dulu!”, sambil berteriak-teriak kernet Bus melambai-lambaikan tangannya, menghalau kendaraan dibelakang agar berjalan lambat”
Di persimpangan jalan Bus yang aku tumpangi selama delapan jam perlahan berhenti. Bus ber-AC alami menebarkan aroma dari parfum yang keluar dari kulit-kulit penumpang berkelip-kelip diatas dahi. Orang bule jejadian dan banci bodong yang ikut menumpang lebih parah bentuknya. Si banci make-Upnya luntur, jerawat segede jengkol di jidat bercokolan. Disampingnya penabuh kendang peralon, rambutnya siyh OK, gayanya disemir merah bro, tapi jigongnya..wahaha, ndak kalah ama rambutnya.
“Stop!”, aku menurunkan barang bawaanku. Berat banget, ampe tulang punggungku bengkak menahan berat. Ginini jadinya orang baru pertama merantau, seisi rumah habis diboyong ke tempat perantauan. Bayangin aja, kamu punya baju,celana,dan…-sensor-sejak kamu kecil ampek segede pohon kelapa, dibawa tuwh, ampuun…degh, gak banget kan.
Tengok kanan kiri, liat papan reklame, planga-plongo kayak orang idiot yang hilang dari peradaban, aku jelajahi semua sudut. Sudut tembok depan jalan layang, orang-orang asik main catur, mendekati sudut kampus depan GAPURA, orang setengah gila, pengemis berambut gimbal menjulurkan tangan dekilnya.
Aku, dengan susah payah menenteng semua tas ransel dan kardus, waduwhh..bego banget ya. Eiittsss…jangan bilang gitu dulu dong gan, uang lagi mepet bro, gila apa mau ngabisin uang diawal bulan masuk bangku perkuliyahan, tabahkan hati dulu. Selagi otot yang kekeringan ini masih bertulang, yaw terpaksa ataupun tidak, cabuttt…hehehe
Dengan muka kucel kayak sepatu yang sepuluh tahun gak disemir, aku berjalan menuju kost. Depan kampus 1, jalan terus…kampus 2…jalan lagi…..MMC, IndoMart, perempatan pondok Assalam, masih lurus mentok jalan, BENGKEL, wahaha, akhirnya, aku masih belum nyampe juga…heuheuheu. Harus masuk sedikitnya 10 meter, lewat pintu samping, depan laundry An-Nur.
Barang bawaan aku letakkan diatas jalan, dan kubuka pintu kost yang terbuat dari besi. Inilah kost-ku. HAD Boaring House, wahhaha..kok namanya gitu yaw. Hemmm..nanti aja pembahasannya, sekarang mau aku deskripsikan dulu kost-ku. Ni kost tipe A4, hehehe..seperti ukuran pembuatan makalah tugas kampus, lebar kamar 4-4-3-3, masing-masing kamar terdapat angka pembeda kepemilikan sel. Yah..karena kost-ku tertutup, mirip lapas di daerah-daerahmu. Dua tingkat, gerbang terbuat dari besi, setiap satu bulan sekali PAK KOST sibuk menggerus tuwh pintu, lantaran kena sinar matahari setiap pagi, pintu besi menghamilkan diri kayak roti jualan pabrik, whhh…sopo sing meh tanggung jawabki, hehe. Saking hebatnya temen-temen satu kost, buka pintu gak pake tangan, tapi pake tendangan seribu bayangan bro, mak..ciaaaaatt…..kedumbrang…prang…boem…boemmm.
Awal nge-kost, jumlah kamar masih sama sampai sekarang 18 kamar, masing-masing lantai 9 kamar, 3 kamar mandi 3 in one…nyuci, mandi dan..ehemm….pikir sendiri yah, haha… lantai atas mirip kastil yang ndak berpenghuni selama ribuan tahun, lantai yang belum di keramik, atap yang bocor dan debu setinggi satu meter, wkwkwk, dari Sembilan kamar, Cuma satu yang dipake, penghuninya, Abah Ihsan, mahasiswa kedokteran kampus kami.
Dulunya dia di panggil Pak Dokter Ihsan, sekarang lebih akrab di panggil abah. Lahir di pulau nan jauh disana, sulawesi selatan makasar. Yang paling aku suka dari orang ini, ahaiii..ilmux bro, bikin iri. Agama gak bakalan kalah, bahasa arab, inggris, so what!!, lulusan pondok siyh, dan gelar Dokternya itu, hahai….mana ada akhwat yang nolak, kalau nolak, rugi lowh, hehehe…
Ihsan JayaMenuju kelantai bawah, dari 9 kamar, awalnya berisi lima orang, namun karena yang 2 orang ternyata ndak kuat dengan lingkungan yang bermotto, No Wommen, No Smoke, No Sing, dan No..No..yang lain. Jadi baru beberapa bulan aku disana, mereka udah pada raib, hehe. Jadi, yang sudah raib dari peredaran, langsung di hilangin aja, ckckck.
Kamar No 1, gudang…..isinya barang-barang kepunyaan Pak Kost. Sebelumnya siyh ni kamar di huni oleh beberapa orang, tapi lagi-lagi, keluar. Kamar No 2, ahaiii…ni kamar milik anak jurusan tehnik, semester awet pokoknya, hehe. Ni anak paling doyan lagu Langgam, yah semacam lagunya sinden-sinden entuwh. Kamarnya bro..widihhhh, menyan abis,hehe..dukun kali ya.
Erik Tri Yunianto Erik (Erik Tri Yunianto)Kamar No 3, nah ini kamar kapal pecah abad pertengahan yang terkena BOM nuklir, ancur abis dan berantakan. Tapi anehnya, kamar pecah ini di gandrungi ama penghuni kost. Katanya siyh kamar bertuah, hahaha….bertuah dari hongkong mas, yaw aromanya booo….aroma BOM, haha, abisnya niyh kamar dekat banget ama kamar mandi, waduwwhh..untung ventilasinya udah aku tutup dengan berbagai macam tutup, hehe, itulah kamarku.
Pria KecilKamar No 4, ni kamar kepunyaan mantan penyiar RADIO MH FM, tau kan chanel ini. Yaw..dulu ini radio MQ FM, kepunyaan AA Gym, dulu yaw…hehe. Aslinya anak Bengkulu, wah..kalau dapat kiriman dari Bonyoknya, widihhh…..satu karung makanan. Anak kost ndak perlu susah-susah keluar beli makan di HIK, langsung nodong tuwh bocah, xixixi.
Fauzan Imtihan Al-MannaKamar No 6, 7 kosong. Kamar No 8 isi, dulu pindah kost sekarang balik lagi, kamar no 9, hahaha…niyh dia, anak yang ngebawa aku ke Kost ini, anak temanggung dengan badan tambunnya, mata cipit dan jugaaa..ahahaiiiii, rambut keriting terkena angin topan. Khususnya pas baru bangun tidur, ancur abeesss…..
Mc Zaya NEXT>>>
